Jika Anda melihat bendera merah di sekitaran lokasi tambang, itu adalah tanda bahwa pada hari itu akan dilakukan operasi peledakan
Peralatan Peledakan Adalah semua bahan atau alat-alat yang dapat digunakan lebih dari satu kali pemakaian dalam operasional peledakan, antara lain :
1) Mesin Bor dan Kompresor
Sumber energi penghasil gaya adalah udara bertekanan tinggi (Pneumatic) yang dihasilkan dari kompresor dan sekaligus sebagai tenaga penggerak unit alat bor untuk berpindah dari satu lokasi ke lokasi lainnya, (Gambar 1). Konsumsi udara yang diperlukan tergantung pada ukuran mesin bor, makin besar ukuran mesin akan diperlukan konsumsi udara yang besar pula.
Gambar 1. Mesin Bor (Crawler Drill) dan Kompresor
2) Batang Bor dan Mata Bor
Batang bor Extension Drill Steels menghubungkan DHT Hummer atau Shank Adaptor dengan Extension Rods. Selain itu batang bor jenis Extension Drill Steels dapat dipakai untuk mendapatkan kedalaman pemboran yang diinginkan. Panjang batang bor di PT. Trimegah Perkasa Utama adalah tiga meter (Gambar 2).
Gambar 2. Batang bor Extension Drill Steel
Mata bor (Drill Bit) akan meneruskan energi putaran dan tekanan dari batang bor ke batuan (Gambar 3)
Gambar 3. Mata Bor
3) Mobil Mixer/Manufacturing Unit (MMU)
Mobil Mixer/Manufacturing Unit adalah alat yang digunakan untuk pengisian lubang ledak secara mekanis (Gambar 4). MMU umumnya terdiri dari tiga kompartemen yang bermuatan butiran Ammonium Nitrate (AN), bahan bakar (solar), dan emulsi.
Gambar 4. Pencampran bahan peledak di MMU
4) Alat Pengaman Peledakan
Peralatan pengamanan yang biasa digunakan dalam operasi peledakan diantaranya adalah radio komunikasi Portable atau Handy-Talk (HT) untuk pengawasan keamanan lokasi sekitar peledakan, sirine, serta bendera merah sebagai tanda area yang akan diledakkan.
Perlengkapan peledakan adalah semua bahan atau alat-alat yang hanya dapat digunakan untuk satu kali peledakan, antara lain :
1) Detonator Biasa (Plain Detonator)
Merupakan Detonator yang menjadi pemicu awal proses peledakan. Ukuran tabung Detonator biasa adalah diameter 6,40 mm dan panjang 42 mm dengan kandungan isian dasar adalah PETN atau TNT (Tri Nitro Toluene) (Gambar 5). Detonator ini selalu digunakan dengan dikombinasikan dengan sumbu api atau Safety Fuse.
Gambar 5. Plain Detonator
2) Bahan Peledak
Bahan peledak yang digunakan untuk pengisian lubang tembak adalah jenis emulsi/Dabex dengan perbandingan 70% Matrix dan 30% Ammonium Nitrate Fuel Oil (ANFO). Sedangkan primer menggunakan Booster 400 gram, satu kilogram Dynamite Daya Gel atau dengan menggunakan keduanya.
3) Detonator Nonel (In-Hole Delay)
Detonator Nonel telah dirancang untuk mengatasi kelemahan yang ada pada Detonator listrik dan cocok untuk daerah dengan intensitas petir tinggi. Detonator Nonel diterima oleh konsumen lengkap dengan sumbu signalnya yang dimana merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan, Detonator ini memiliki panjang 18 meter dan waktu Delay 500 ms, (Gambar 6.)
Gambar 6. Detonator Nonel
4) Sumbu Api (Safety Fuse)
Sumbu api adalah alat berupa sumbu yang fungsinya merambatkan api dengan kecepatan tetap . Perambatan api tersebut dapat menyalakan ramuan pembakar (Ignition Mixture) di dalam Detonator biasa, sehingga dapat meledakkan isian primer dan isian dasarnya (Gambar 7)
Gambar 7. Sumbu api (Safety Fuse)
5) Sumbu Ledak (Detonating Cord)
Sumbu ledak adalah sumbu yang pada bagian intinya terdapat bahan peledak PETN, dengan kecepatan detonasi 21.000 ft per detik. Memiliki ketahanan terhadap air yang baik, ringan dan Fleksible, serta memiliki kuat tarik yang baik. Sumbu ledak lebih dikenal dengan sebutan Cordtex (Gambar 8).
Gambar 8. Sumbu ledak Cordtex
6) Booster (Pentolite Cast Booster)
Merupakan bahan peledak dengan daya ledak paling tinggi diantara semua jenis handak yang dipakai di dunia pertambangan saat ini. Merupakan pencampuran proses pelelehan dari TNT (Tri Nitro Toluena) dengan PETN (Penta Erytrithol Tetra Nitrate) (Gambar 9).
Gambar 9. Booster (Pentolite Cast Booster)
7) Dynamite Dayagel Dahana Magnum
Merupakan bahan peledak istimewa yang memiliki kekuatan tinggi dan beremulsi sensitif yang kuat, namun demikian memiliki sensitivitas yang rendah terhadap impak mekanik. Dayagel Magnum merupakan bahan peledak kuat yang tahan terhadap air. Dayagel Magnum dikemas dalam Cartridge dari bahan Nylon Film yang apabila diperlukan dapat dipotong. (Gambar 10).
Gambar 10. Dayagel Dahana Magnum
8) Relay Connector (Surface Delay)
Relay Connector merupakan perlengkapan peledakan yang digunakan untuk waktu tunda di atas permukaan, baik antar baris maupun antar lubang bor. Waktu tunda tersebut memiliki tujuan untuk meminimalisir terjadinya getaran tanah (Ground Vibration), mengurangi suara dari ledakan (Noise), serta untuk mengarahkan lemparan fragmentasi batuan hasil peledakan sesuai yang ditentukan dan menghindari terjadinya Fly Rock yang memiliki dampak terhadap lingkungan dan keamanan. Beberapa jenis Relay Connector yang umum digunakan diantaranya adalah Relay Connector MS-17 (Gambar 11), Relay Connector MS-42 (Gambar 12), Relay Connector MS-67 (Gambar 13).
Gambar 11. Relay Connector MS-17
Gambar 12. Relay Connector MS-42
Gambar 13. Relay Connector MS-67
0 comentários:
Posting Komentar