PT. Alkabelt Sukses Bersama Menjadi Agent Fenner Dunlop BV di Indonesia

PT. Alkabelt Sukses Bersama ditunjuk sebagai Agent Fenner Dunlop Di Indonesia. Fenner Dunlop BV Sebagai sebuah perusahaan Manufaktur Conveyor Belt terbesar didunia serta nama besar yang disandang.

Harga Saham Tambang Batu Bara Kembali Menguat

Indeks saham gabungan bergerak sideways sepanjang perdagangan sesi I, Rabu (02/09/2020)dan mencoba untuk menembus level resisten baru di 5.400 - 5.600

Bellebanne Cleaner Kembali Masuk memasarkan produknya Di Indonesia

Bellebanne Cleaner mulai memasarkan produknya di Indonesia secara langsung. Produk-produk mereka yang sudah teruji disejumlah aplikasi di australia dan amerika sekarang mulai merambah pasar indonesia

Industri Energi Di Indonesia kembali bersemangat

setelah melewati kelesuan karena anjloknya harga batubara, saat ini para pelaku bisnis energi kembali bersemangat.

Suply batu pecah di Indonesia masih jauh dari cukup

dengan banyaknya kebutuhan project infra struktur di indonesia namun tidak didukung banyaknya industri pemecah batu maka suply batu pecah kekurangan suply.

Sabtu, 29 Agustus 2020

Pemerintah menggulirkan program Bantuan Subisidi Upah (BSU) BPJS Ketenagakerjaan


Pemerintah menggulirkan program Bantuan Subisidi Upah (BSU) atau subsidi gaji BPJS Ketenagakerjaan. Pencairan tahap pertama akan dilakukan pada akhir Agustus 2020.


Bantuan subsidi gaji BPJS

Bantuan subsidi gaji Rp 600.000 diberikan untuk pekerja dengan gaji di bawah Rp 5 juta per bulan sebagai stimulus untuk meningkatkan daya beli dan mencegah resesi ekonomi. Bantuan pemerintah tersebut akan langsung diberikan per dua bulan ke rekening masing-masing pekerja. Jadi, setiap karyawan akan dua kali menerima transfer dari pemerintah dengan nominal Rp 1,2 juta.

Total, setiap karyawan akan menerima bantuan BLT pekerja atau BLT BPJS Ketenagakerjaan Rp 2,4 juta. Selain gaji di bawah Rp juta, syarat lainnya yakni WNI, terdaftar sebagai peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan pada Juni 2020, memiliki rekening bank, dan bukan karyawan BUMN atau PNS. Baca juga: Sudah 13,7 Juta Rekening Penuhi Syarat Terima Subsidi Gaji Rp 600.000.

Dikutip dari laman resmi BPJS Ketenagakerjaan, Selasa (25/8/2020), berikut cara cek BPJS Ketenagakerjaan untuk status kepesertaan bisa dilakukan lewat 4 metode. 1. Aplikasi BPJSTK Mobile ( BPJSTKU Personal Service) Peserta harus mengunduh aplikasi BPJSTK Mobile di Android, iOS, dan BlackBerry. Setelah mengunduh, peserta harus melakukan registrasi terlebih dahulu untuk mendapatkan PIN.

Syarat registrasi di aplikasi BPJSTK

Syarat registrasi di aplikasi BPJSTK Mobile antara lain Nomor KPJ (ada di kartu BPJS Ketenagakerjaan), NIK e-KTP, dan tanggal lahir, dan nama. Setelah terdaftar dan login, peserta dapat mengetahui status kepesertaan BPJAMSOSTEK. Kemudian pilih di "Kartu Digital".

Setelah muncul tampilan kartu digital BPJS Ketenagakerjaan, klik di tampilan tersebut, bagian bawah akan terlihat status kepesertaan BPJS TK (aktif/tidak aktif). 2. Website sso.bpjsketenagakerjaan.go.id ( sso.bpjsketenagakerjaan.go.id login) Cara cek status kepesertaan dan saldo JHT (cek BPJS Ketenagakerjaan) bisa dilakukan melalui laman sso.bpjsketenagakerjaan.go.id.

Masuk ke https://sso.bpjsketenagakerjaan.go.id/. Masukkan alamat email di kolom user. Masukkan kata sandi. Setelah masuk, pilih menu layanan. Baca juga: Ini Jadwal Pencairan BLT Subsidi Gaji Rp 600.000 Apabila belum terdaftar di laman tersebut, bisa melakukan registrasi dengan cara: Masuk ke https://sso.bpjsketenagakerjaan.go.id/.

Pilih menu registrasi. Isi formulir sesuai dengan data nomor KPJ Aktif, nama, tanggal lahir, nomor e-KTP, nama ibu kandung, nomor ponsel, dan email. Apabila berhasil, kamu akan mendapatkan PIN. PIN dikirim melalui email dan SMS dari nomor ponsel yang didaftarkan. 3. Kirim SMS Cara melalui SMS sebenarnya diperuntukkan untuk mengecek besaran saldo JHT.

CARA CEK SALDO JHT

Pengecekan saldo JHT juga bisa digunakan sekaligus untuk mengetahui apakah status kepesertaannya masih aktif atau tidak. Ketik pada layar HP: DAFTAR(spasi)SALDO#Nomor KTP#NAMA#Tanggal lahir#Nomor peserta, kemudian kirim SMS? ke 2757. Untuk tanggal lahir gunakan format dd-mm-yy. 4. Datang ke kantor cabang

Cara cek status kepesertaan yang paling tradisional adalah datang langsung ke kantor BPJS Ketenagakerjaan. Peserta BPJS Ketenagakerjaan juga harus membawa persyaratan untuk mengecek kepesertaan yakni KTP dan Kartu Kepesertaan. Baca juga: Ini Syarat Rekening Bank yang Bisa Dapat Subsidi Gaji Rp 600.000 Pencairan ditunda Sebelumnya, pemerintah memastikan untuk menunda pencairan program Bantuan Subsidi Upah atau subsidi gaji Rp 600.000.

Rencana awalnya Bantuan Subisidi Upah BPJS, tahap pertama pencairan subsidi gaji karyawan ini bisa diimplementasikan mulai 25 Agustus 2020. Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengatakan, penundaan terpaksa dilakukan untuk menambah waktu penyesuaian data yang diserahkan BP Jamsostek agar penerimanya tepat sasaran.

Kalau di juknisnya (petunjuk teknis) waktu paling lambat empat hari untuk melakukan check list. Jadi 2,5 juta (pekerja batch pertama) kami mohon maaf butuh kehati-hatian untuk menyesuaikan data yang ada," kata Ida dalam keterangannya, Senin (24/8/2020).

Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menegaskan, pencairan bantuan pemerintah lewat subsidi gaji BPJS Ketenagakerjaan yang sempat tertunda ini akan mulai dilakukan pada akhir bulan ini. Dengan kata lain, pencairan bantuan subsidi gaji Rp 600.000 paling lambat 31 Agustus 2020. Baca juga: Pegawai Honorer Juga Dapat Subsidi Gaji,

Ini Penjelasan Menaker "Kami butuh waktu 2,5 juta itu bukan angka yang sedikit. Kami memang menargetkan bisa dilakukan transfer itu dimulai dari akhir bulan Agustus ini," terang Ida. "Maka, kami tadi menerima untuk batch pertama 2,5 juta. Nah, dari 2,5 juta ini, kami akan melakukan check list untuk mengecek kesesuaian data yang ada," lanjut dia.

Pemerintah menyiapkan anggaran Rp 37,7 triliun untuk program bantuan subsidi gaji karyawan ( subsidi gaji 5 juta). Total ada 15,7 juta peserta aktif BP Jamsostek yang ditargetkan sebagai calon penerima bantuan BLT BPJS Ketenagakerjaan. Anggaran subsidi gaji BPJS Ketenagakerjaan berasal dari anggaran negara atau APBN, bukan dialokasikan dari dana kelolaan BP Jamsostek yang berasal dari iuran pekerja.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "4 Cara Cek Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan",
Penulis : Muhammad Idris
Editor : Muhammad Idris

REPOST oleh : alkabelt pada artikel https://alkabelt.com/bantuan-subisidi-upah-bpjs/


Share:

Pemerintah menggulirkan program Bantuan Subisidi Upah (BSU) BPJS Ketenagakerjaan

Pemerintah menggulirkan program Bantuan Subisidi Upah (BSU) atau subsidi gaji BPJS Ketenagakerjaan. Pencairan tahap pertama akan dilakukan pada akhir Agustus 2020.


Bantuan subsidi gaji BPJS

Bantuan subsidi gaji Rp 600.000 diberikan untuk pekerja dengan gaji di bawah Rp 5 juta per bulan sebagai stimulus untuk meningkatkan daya beli dan mencegah resesi ekonomi. Bantuan pemerintah tersebut akan langsung diberikan per dua bulan ke rekening masing-masing pekerja. Jadi, setiap karyawan akan dua kali menerima transfer dari pemerintah dengan nominal Rp 1,2 juta.

Total, setiap karyawan akan menerima bantuan BLT pekerja atau BLT BPJS Ketenagakerjaan Rp 2,4 juta. Selain gaji di bawah Rp juta, syarat lainnya yakni WNI, terdaftar sebagai peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan pada Juni 2020, memiliki rekening bank, dan bukan karyawan BUMN atau PNS. Baca juga: Sudah 13,7 Juta Rekening Penuhi Syarat Terima Subsidi Gaji Rp 600.000.

Dikutip dari laman resmi BPJS Ketenagakerjaan, Selasa (25/8/2020), berikut cara cek BPJS Ketenagakerjaan untuk status kepesertaan bisa dilakukan lewat 4 metode. 1. Aplikasi BPJSTK Mobile ( BPJSTKU Personal Service) Peserta harus mengunduh aplikasi BPJSTK Mobile di Android, iOS, dan BlackBerry. Setelah mengunduh, peserta harus melakukan registrasi terlebih dahulu untuk mendapatkan PIN.

Syarat registrasi di aplikasi BPJSTK

Syarat registrasi di aplikasi BPJSTK Mobile antara lain Nomor KPJ (ada di kartu BPJS Ketenagakerjaan), NIK e-KTP, dan tanggal lahir, dan nama. Setelah terdaftar dan login, peserta dapat mengetahui status kepesertaan BPJAMSOSTEK. Kemudian pilih di "Kartu Digital".

Setelah muncul tampilan kartu digital BPJS Ketenagakerjaan, klik di tampilan tersebut, bagian bawah akan terlihat status kepesertaan BPJS TK (aktif/tidak aktif). 2. Website sso.bpjsketenagakerjaan.go.id ( sso.bpjsketenagakerjaan.go.id login) Cara cek status kepesertaan dan saldo JHT (cek BPJS Ketenagakerjaan) bisa dilakukan melalui laman sso.bpjsketenagakerjaan.go.id.

Masuk ke https://sso.bpjsketenagakerjaan.go.id/. Masukkan alamat email di kolom user. Masukkan kata sandi. Setelah masuk, pilih menu layanan. Baca juga: Ini Jadwal Pencairan BLT Subsidi Gaji Rp 600.000 Apabila belum terdaftar di laman tersebut, bisa melakukan registrasi dengan cara: Masuk ke https://sso.bpjsketenagakerjaan.go.id/.

Pilih menu registrasi. Isi formulir sesuai dengan data nomor KPJ Aktif, nama, tanggal lahir, nomor e-KTP, nama ibu kandung, nomor ponsel, dan email. Apabila berhasil, kamu akan mendapatkan PIN. PIN dikirim melalui email dan SMS dari nomor ponsel yang didaftarkan. 3. Kirim SMS Cara melalui SMS sebenarnya diperuntukkan untuk mengecek besaran saldo JHT.

CARA CEK SALDO JHT

Pengecekan saldo JHT juga bisa digunakan sekaligus untuk mengetahui apakah status kepesertaannya masih aktif atau tidak. Ketik pada layar HP: DAFTAR(spasi)SALDO#Nomor KTP#NAMA#Tanggal lahir#Nomor peserta, kemudian kirim SMS? ke 2757. Untuk tanggal lahir gunakan format dd-mm-yy. 4. Datang ke kantor cabang

Cara cek status kepesertaan yang paling tradisional adalah datang langsung ke kantor BPJS Ketenagakerjaan. Peserta BPJS Ketenagakerjaan juga harus membawa persyaratan untuk mengecek kepesertaan yakni KTP dan Kartu Kepesertaan. Baca juga: Ini Syarat Rekening Bank yang Bisa Dapat Subsidi Gaji Rp 600.000 Pencairan ditunda Sebelumnya, pemerintah memastikan untuk menunda pencairan program Bantuan Subsidi Upah atau subsidi gaji Rp 600.000.

Rencana awalnya Bantuan Subisidi Upah BPJS, tahap pertama pencairan subsidi gaji karyawan ini bisa diimplementasikan mulai 25 Agustus 2020. Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengatakan, penundaan terpaksa dilakukan untuk menambah waktu penyesuaian data yang diserahkan BP Jamsostek agar penerimanya tepat sasaran.

"Kalau di juknisnya (petunjuk teknis) waktu paling lambat empat hari untuk melakukan check list. Jadi 2,5 juta (pekerja batch pertama) kami mohon maaf butuh kehati-hatian untuk menyesuaikan data yang ada," kata Ida dalam keterangannya, Senin (24/8/2020).

Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menegaskan, pencairan bantuan pemerintah lewat subsidi gaji BPJS Ketenagakerjaan yang sempat tertunda ini akan mulai dilakukan pada akhir bulan ini. Dengan kata lain, pencairan bantuan subsidi gaji Rp 600.000 paling lambat 31 Agustus 2020. Baca juga: Pegawai Honorer Juga Dapat Subsidi Gaji,

Ini Penjelasan Menaker "Kami butuh waktu 2,5 juta itu bukan angka yang sedikit. Kami memang menargetkan bisa dilakukan transfer itu dimulai dari akhir bulan Agustus ini," terang Ida. "Maka, kami tadi menerima untuk batch pertama 2,5 juta. Nah, dari 2,5 juta ini, kami akan melakukan check list untuk mengecek kesesuaian data yang ada," lanjut dia.

Pemerintah menyiapkan anggaran Rp 37,7 triliun untuk program bantuan subsidi gaji karyawan ( subsidi gaji 5 juta). Total ada 15,7 juta peserta aktif BP Jamsostek yang ditargetkan sebagai calon penerima bantuan BLT BPJS Ketenagakerjaan. Anggaran subsidi gaji BPJS Ketenagakerjaan berasal dari anggaran negara atau APBN, bukan dialokasikan dari dana kelolaan BP Jamsostek yang berasal dari iuran pekerja.Kalau anda Butuh Conveyor Belt silahkan kunjungi web kami

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "4 Cara Cek Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan",
Penulis : Muhammad Idris
Editor : Muhammad Idris


Share:

Jumat, 21 Agustus 2020

Cara Hot Splicing Conveyor Belt type Fabric


Cara Hot Splicing Conveyor Belt type Fabric, berikut adalah langkah demi langkah untuk melakukan penyambungan belt conveyor dengan metode hot splicing.

Standard Penyambungan conveyor belts Metode HOT Splicing ISO 14890:


Penyambungan Conveyor Belt dengan menggunakan metode “Hot splicing” dengan mono dan multi- ply conveyor belts Dengan textile carcass (DIN EN ISO 14890) dan cover rubber yang terbuat dari bahan polimer berikut:

– Natural rubber (NR)
– Styrene butadiene rubber (SBR)
– Isoprene rubber (IR)
– Butadiene rubber (BR)
– Campuran Rubber (NR + SBR)

Jasa Hot Splicing Murah

PERHATIKAN KONDISI LAPANGAN HOT SPLICING BELT FABRIC!!!

mesin repair belt

Untuk Memastikan kualitas dan daya tahan panas, area kerja haruslah dalam keadaan bersih dan berhati hati dalam menggunakan dalam menerapkan /mengaplikasikan produk splicing adalah sangat penting. Terutama kebersihan tinggi sangat dipersyaratan berlaku pada Lapisan fabric dan produk splicing. Mohon untuk dapat memperhatikan hal berikut:

conveyor belt jakarta


"Tidak mencemari lebih baik Daripada membersihkan setelah tercemar!!!" Hanya Conveyor Belt yang bersih dan kering yang dapat dilakukan penyambungan. membersihkan conveyor belt, jika diperlukan lakukan hal berikut:

– Membuang kotoran yang larut dalam air seperti garam dan pupuk Dan cuci dengan air

– Bersihkan zat berminyak atau berminyak Dengan Solvent Cleaning Fluid.

Jika perlu, keringkan Belt menggunakan Drying Hood, pengering udara atau bagian bawah yang dipanaskan sebelumnya persiapan lebih melanjutkan pekerjaan.

MATERIAL YANG DIBUTUHKAN HOT SPLICING CONVEYOR BELT FABRIC

Solution
Tie Gum
TOP / Bottom Cover
Solvent Cleaning

HARAP PERHATIKAN KADALURSA PRODUK!

Harap perhatikan tanggal kadaluwarsa Produk Splice pada kemasannya! Kekuatan Bonding Pada fabric belt Adapun kekuatan bonding atau daya rekat Antara fabrik ke fabrik Pada Conveyor Belt Adalah 4,5 N/mm

Material Splicing Conveyor Belt

PERALATAN KERJA HOT SPLICING CONVEYOR BELT
Gunakan hanya alat dan peralatan yang sangat berguna. Instrumen pengukuran selalu harus dikalibrasi.
– Belt tensioners
– Chain winch
– Screw clamps
– Measuring tape
– Metal ruler
– Flat angle
-Plmb line
– Marking crayon (white)
– 6" knife
– Don Carlos knife Off-set knife Ply knife
– Ply lifter
– Whetstone
– Scissors
– Pincers
– Grip tongs
– Hand brush
– Cement brush
– Stitcher
– Cable drum
– Vulcanizing press
– Rubber Cut or
– Branding iron
– Buffing motor (with flexible shaft and wire brushes)
– Off-set knife
– Ply knife
– Safety goggles
– Drying hood

Cara Hot Splicing Conveyor : Pemilihan Arah step Sambungan
Sambungan berjalan melawan arah Conveyor. Kami merekomendasikan metode ini,
karena hal itu akan mempengaruhi daya tahan sambungan, bahkan jika terjadi tekanan scraper yang agresif.
Sambungan berjalan pada arah Conveyor. Metode alternatif untuk belt dengan tension tinggi dan pemasangan dengan diameter drum yang relatif kecil (lihat standar ISO 3684).
Structure dan dimensi hot splices

PERSIAPAN UMUM HOT SPLICING

dunlop conveyor belt

Persiapkan tools, equipment dan splicing products. Jika belt telah dalam posisi terpasang, Tempatkan platform kerja pada head atau tail pulley. Jika tidak pasanglah pada konstruksi conveyor dengan melepaskan roller idler jika memungkinkan. Posisikan sedemikian rupa hingga conveyor belt tidak berjalan dengan posisi yang lurus dan tanpa tegangan.

LANGKAH-LANGKAH HOT SPLICING

KUPAS BELT

hot splicing conveyor belt

Kasarkan permukaan top cover yang telah dikupas dengan sangat berhati-hati dan pastikan tidak merusak permukaan fabrik deengan menggunakan tools buffing seperti gerinda atau rotating wire brush. Saat melakukan buffing jangan sampai hangus lalu bersihkan sisa / debu dengan menggunakan brush halus.
Oleskan Larutan Heating Solution Rema Tip Top STL RF4 secara merata pada permukaan dan oleskan dua lapis pada semua splicing area serta joint gaps kedua ujung belt. Gunakan sikat dengan bulu sikat yang pendek. Biarkan lapisan pertama kering dengan sempusekitar 30 menit.lalu lakukan pengoleasn kedua kering dengan sempurna kurang lebih 30menit dengan temperatur 20°C, hingga dapat dirasakan permukaan sedikit lengket. Lakukan pengecekan dengan menempelkan punggung jari ke permukaan area pengeleman.

TEMPELKAN BELT HOT SPLICING

Tempelkan bagian sabuk atas dan bawah, sejajarkan dengan tepat dan hindari jebakan udara. Area splicing harus sesuai persisnya. Jangan tumpuk fabric ply berada pada level yang sama. Tekan atau rekatkan pada keseluruhan area splicing dari centeroutwards.

Tutupi seluruh area splicing dengan kain penyimbang tekanan. Turunkan area permukaan yang tidak rata dengan menggunakan potongan kain penyearah tekanan (terutama jika bagian penutup atas sudah aus atau jika terjadi benturan tumpang tindih).

CURING TIME HOT SPLICING

Setelah Curing siklus, matikan sistem curing (lepaskan kabel untuk memotong catu daya). Biarkan sabuk pengaman menjadi dingin sampai suhu di bawah 60 ° C, pada media vulkanisir yang tertutup. Lalu buka lengan silang. Lepaskan cross arm atas, pelembab platens dan kain penyimbang tekanan.

Final measures Hot Splicing

  1. Lakukan Pengecekan hasil vulcanization seperti Shore hardness, absence of porosity, elasticity dan ketebalan rubber splicing).
  2. singkirkan material yang yang berlebihan serta alat alat seperti scissors dan buffing tool.
  3. jika memungkinkan, tandai area splicing:
    – Gunakan REMA TIP TOP Rubber Cut
    – Gunakan REMA TIP TOP (electric) marking iron
    Contoh Marking sesuai DIN 22102 bag. 1:
  4. Singkirkan bagian bawah dari vulcanizing press serta platform. Pasang kembali carrying idlers, serta belt tensioners.
  5. Conveyor belt kembali dapat digunakan atau dioperasikan setelah area splicing telah dingin sesuai ambient temperature.

Share:

Cara Hot Splicing Conveyor Belt type Fabric

Cara Hot Splicing Conveyor Belt type Fabric, berikut adalah langkah demi langkah untuk melakukan penyambungan belt conveyor dengan metode hot splicing.


Standard Penyambungan conveyor belts Metode HOT Splicing ISO 14890:

Penyambungan Conveyor Belt dengan menggunakan metode “Hot splicing” dengan mono dan multi- ply conveyor belts Dengan textile carcass (DIN EN ISO 14890) dan cover rubber yang terbuat dari bahan polimer berikut:

– Natural rubber (NR)
– Styrene butadiene rubber (SBR)
– Isoprene rubber (IR)
– Butadiene rubber (BR)
– Campuran Rubber (NR + SBR)

PERHATIKAN KONDISI LAPANGAN HOT SPLICING BELT FABRIC!!!

Untuk Memastikan kualitas dan daya tahan panas, area kerja haruslah dalam keadaan bersih dan berhati hati dalam menggunakan dalam menerapkan /mengaplikasikan produk splicing adalah sangat penting. Terutama kebersihan tinggi sangat dipersyaratan berlaku pada Lapisan fabric dan produk splicing. Mohon untuk dapat memperhatikan hal berikut:

"Tidak mencemari lebih baik Daripada membersihkan setelah tercemar!!!" Hanya Conveyor Belt yang bersih dan kering yang dapat dilakukan penyambungan. membersihkan conveyor belt, jika diperlukan lakukan hal berikut:

– Membuang kotoran yang larut dalam air seperti garam dan pupuk Dan cuci dengan air

– Bersihkan zat berminyak atau berminyak Dengan Solvent Cleaning Fluid.

Jika perlu, keringkan Belt menggunakan Drying Hood, pengering udara atau bagian bawah yang dipanaskan sebelumnya persiapan lebih melanjutkan pekerjaan.


MATERIAL YANG DIBUTUHKAN HOT SPLICING CONVEYOR BELT FABRIC

Solution
Tie Gum
TOP / Bottom Cover
Solvent Cleaning

HARAP PERHATIKAN KADALURSA PRODUK!

Harap perhatikan tanggal kadaluwarsa Produk Splice pada kemasannya! Kekuatan Bonding Pada fabric belt Adapun kekuatan bonding atau daya rekat Antara fabrik ke fabrik Pada Conveyor Belt Adalah 4,5 N/mm

PERALATAN KERJA HOT SPLICING CONVEYOR BELT
Gunakan hanya alat dan peralatan yang sangat berguna. Instrumen pengukuran selalu harus dikalibrasi.
– Belt tensioners
– Chain winch
– Screw clamps
– Measuring tape
– Metal ruler
– Flat angle
-Plmb line
– Marking crayon (white)
– 6" knife
– Don Carlos knife Off-set knife Ply knife
– Ply lifter
– Whetstone
– Scissors
– Pincers
– Grip tongs
– Hand brush
– Cement brush
– Stitcher
– Cable drum
– Vulcanizing press
– Rubber Cut or
– Branding iron
– Buffing motor (with flexible shaft and wire brushes)
– Off-set knife
– Ply knife
– Safety goggles
– Drying hood

Cara Hot Splicing Conveyor : Pemilihan Arah step Sambungan
Sambungan berjalan melawan arah Conveyor. Kami merekomendasikan metode ini,
karena hal itu akan mempengaruhi daya tahan sambungan, bahkan jika terjadi tekanan scraper yang agresif.
Sambungan berjalan pada arah Conveyor. Metode alternatif untuk belt dengan tension tinggi dan pemasangan dengan diameter drum yang relatif kecil (lihat standar ISO 3684).
Structure dan dimensi hot splices

PERSIAPAN UMUM HOT SPLICING

Persiapkan tools, equipment dan splicing products. Jika belt telah dalam posisi terpasang, Tempatkan platform kerja pada head atau tail pulley. Jika tidak pasanglah pada konstruksi conveyor dengan melepaskan roller idler jika memungkinkan. Posisikan sedemikian rupa hingga conveyor belt tidak berjalan dengan posisi yang lurus dan tanpa tegangan.

LANGKAH-LANGKAH HOT SPLICING

KUPAS BELT

Kasarkan permukaan top cover yang telah dikupas dengan sangat berhati-hati dan pastikan tidak merusak permukaan fabrik deengan menggunakan tools buffing seperti gerinda atau rotating wire brush. Saat melakukan buffing jangan sampai hangus lalu bersihkan sisa / debu dengan menggunakan brush halus.
Oleskan Larutan Heating Solution Rema Tip Top STL RF4 secara merata pada permukaan dan oleskan dua lapis pada semua splicing area serta joint gaps kedua ujung belt. Gunakan sikat dengan bulu sikat yang pendek. Biarkan lapisan pertama kering dengan sempusekitar 30 menit.lalu lakukan pengoleasn kedua kering dengan sempurna kurang lebih 30menit dengan temperatur 20°C, hingga dapat dirasakan permukaan sedikit lengket. Lakukan pengecekan dengan menempelkan punggung jari ke permukaan area pengeleman.

TEMPELKAN BELT HOT SPLICING

Tempelkan bagian sabuk atas dan bawah, sejajarkan dengan tepat dan hindari jebakan udara. Area splicing harus sesuai persisnya. Jangan tumpuk fabric ply berada pada level yang sama. Tekan atau rekatkan pada keseluruhan area splicing dari centeroutwards.

Tutupi seluruh area splicing dengan kain penyimbang tekanan. Turunkan area permukaan yang tidak rata dengan menggunakan potongan kain penyearah tekanan (terutama jika bagian penutup atas sudah aus atau jika terjadi benturan tumpang tindih).

CURING TIME HOT SPLICING

Setelah Curing siklus, matikan sistem curing (lepaskan kabel untuk memotong catu daya). Biarkan sabuk pengaman menjadi dingin sampai suhu di bawah 60 ° C, pada media vulkanisir yang tertutup. Lalu buka lengan silang. Lepaskan cross arm atas, pelembab platens dan kain penyimbang tekanan.

Final measures Hot Splicing

  1. Lakukan Pengecekan hasil vulcanization seperti Shore hardness, absence of porosity, elasticity dan ketebalan rubber splicing).
  2. singkirkan material yang yang berlebihan serta alat alat seperti scissors dan buffing tool.
  3. jika memungkinkan, tandai area splicing:
    – Gunakan REMA TIP TOP Rubber Cut
    – Gunakan REMA TIP TOP (electric) marking iron
    Contoh Marking sesuai DIN 22102 bag. 1:
  4. Singkirkan bagian bawah dari vulcanizing press serta platform. Pasang kembali carrying idlers, serta belt tensioners.
  5. Conveyor belt kembali dapat digunakan atau dioperasikan setelah area splicing telah dingin sesuai ambient temperature.Kalau anda Butuh Conveyor Belt silahkan kunjungi web kami






Share:

Conveyor Belt Cleaner : Membersihkan dan Meningkatkan Umur Belt

Conveyor Belt Cleaner : Membersihkan dan Meningkatkan Umur Belt

Apakah itu Conveyor belt Cleaner? Sebagaimana namanya, pembersih Belt Conveyor menghilangkan bahan yang lengket pada Belt conveyor hingga menjaganya tetap bersih.

Pembersih utama (Primary Cleaner) menghapus bahan yang lebih kasar menempel di Conveyor belt. Material yang masih menempel di belt Setelah keluar dari Head Pulley atau drive pulley.

Secundary Cleaner, di sisi lain, digunakan untuk membersihkan sisa-sisa kotoran yang menempel di belt.

Belt Cleaner Carry Back

Peranan Belt Cleaner sangat penting dimana fungsinya sebagai pembersih akan memastikan bahwa Conveyor tetap bersih. Dengan menjaga belt selalu bersih maka belt dan sparepart lainnya akan lepas dari masalah aus kikis (Abrassion).


Belt Cleaner Without Carry Back

kebersihan Conveyor membuat umut belt lebih lama begitu juga dengan semakin sedikit downtime akibat kerusakan dini dari bagian-bagian pendukung conveyor.

Belt Cleaner berkinerja tinggi menjaga belt tetap bersih, menghapus Carry Back, dan membuat sistem conveyor lebih aman dan produktif. Fungsi Belt Cleaner yang membersihkan belt bekerja dengan semua ukuran dan kecepatan belt, industri apapun maupun jenis materialnya. 

Solusi Belt Cleaner juga memberikan pembersihan belt yang bekerja di lingkungan yang paling menantang dan unik, seperti pada sistem conveyor dengan ruang minimal di sekitar Head Pulley .

Mengatasi Carry Back

Fungsi Belt Cleaner Menghapus carry back secara efektif dan efisien. Sekalipun Belt Cleaner adalah pembersih Belt conveyor primer adalah solusi sederhana namun sangat efektif untuk meningkatkan kinerja material handling.

Dengan belt Cleaner, Belt conveyor akan dibersihkan antara 97-99%. Belt Cleaner Memecahkan masalah material carry back pada conveyor belt.

Cara Kerja Conveyor Belt Cleaner

Umumnya belt Cleaner di Instal Sepasang. yakni Primary Belt Cleaner dan Secundary Belt Cleaner.

Primary Belt Cleaner akan membersikan belt conveyor dari material kasar.

Secundary Belt Cleaner membersihkan sisa-sisa kotoran yang masih menempel pada belt Conveyor.

Primary Cleaner, Secondary Cleaner, Tertiery Cleaner, V Plough, Diagonal Plough.

Pada umumnya Belt cleaner dipasang di area Head Pulley Namun dibeberapa kasus dapat dipasang di Tail Pulley dan Take up Pulley.

Conveyor Belt Cleaner : Kegunaan dan aplikasi

Tambang Batubara (Permukaan / Bawah Tanah) Batuan Keras (Emas, Tembaga, Platinum, Bijih Besi, dll) PLTU, Fasilitas Muat Pelabuhan Salt Steel Pupuk Kimia Pasir & Kerikil Agregat Batu Hancur Mobile Crushing Persiapan Tanaman Biji Semen.

Manufaktur Belt Cleaner

Bellebanne merupakan manufaktur dan designer sejumlah type belt cleaner yang sudah populer sejak tahun 1970an namun demikian saat ini banyak brand yang mencontoh produk ini. Sejumlah type belt cleaner yang di rancang bellebanne adalah : 

Belle Banne H Type Cleaner

U-Type Secondary Belt Cleaner Belle banne

P Type BelleBanne Cleaner

  • Secondary Belt Cleaner Type R dengan tungsten carbide

A Type Bellebanne

  • Tungsten Carbide Belt Cleaning Type A

BELLE BANNE A-TYPE


  • Primary Belt Cleaner Type E dengan polyurethane

BBE BELLEBANNE

Belakangan ini, banyak ditemukan sejumlah produk di dunia juga memproduksi produk yang sama atau mirip dengan type diatas.

Variant Belt Cleaner

Secara umum, macam-macam belt cleaner ada 3 jenis, yakni primary belt cleaner, secundary belt cleaner dan terthier.

Beberapa type Blade Belt Cleaner

Saat ini blade belt cleaner dibuat dari bahan ; tungsten carbide, Poliuretan dan  ceramic.

masing masing blade memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing.

Tungsten Carbide Blade Conveyor Belt Cleaner paling efektif

Dengan meningkatkan kinerja belt cleaner maka akan memberikan keuntungan berlipat seperti:

Peningkatan profitabilitas - Menghilangkan carryback mengurangi material buronan dan meminimalkan biaya pembersihan dan pemeliharaan yang tidak perlu.

Lebih sedikit kehilangan material - Dengan mengikis belt hingga bersih di head pulley, pembersih belt menghilangkan masalah carry back dan menjaga material massal bergerak ke arah yang benar melalui titik transfer atau ke dalam Hopper.

Peralatan conveyor yang lebih tahan lama - Bahan yang dibawa kembali di bawah sabuk sering kali berakhir di dalam sistem konveyor dan dapat merusak roller dan idler sekaligus menyebabkan belt berkeliaran dan berjumbai.

Biaya energi yang lebih rendah - Saat material menempel pada belt di luar head pulley, penambahan bobot material yang menempel di belt membuat peralatan bekerja lebih keras sehingga menggunakan lebih banyak energi.

Lingkungan kerja yang lebih aman - Ketika material buronan menumpuk di bawah Belt, pekerja dapat dengan mudah slip dan jatuh saat mencoba berjalan melalui kekacauan tersebut.

Ditambah lagi, debu yang tidak dapat dikontrol dapat menyebabkan gangguan kesehatan saat dihirup dan dapat nyala api sehingga menyebabkan ledakan yang mematikan.

Masalah debu berkurang - Debu buronan sering kali merupakan produk sampingan dari material yang jatuh dari bawah sabuk dalam perjalanan pulang.

Cara Pemasangan Belt Cleaner

Adapun cara pemasangan belt cleaner sangat sederhana. Umumnya engineer bawaan conveyor system sudah menyiapkan posisi belt cleaner. Kadang memang dibutuhkan sedikit modifikasi pada Chute atau hopper.

Panduan Pemasangan Belt Cleaner akan membantu Anda memahami pengoperasian produk dan membantu membuatnya berfungsi dengan baik efisiensi maksimum selama masa pakai.

Sangat penting untuk pengoperasian yang aman dan efisien agar informasi dan pedoman yang disajikan disajikan dengan benar dipahami dan diterapkan. Manual Book akan memberikan tindakan pencegahan keselamatan, petunjuk pemasangan, prosedur perawatan dan tips pemecahan masalah.

Namun, jika memiliki pertanyaan lain atau masalah yang tidak tercakup, silakan kunjungi situs kami atau hubungi kami.

Departemen Layanan Pelanggan:

Blade cleaner yang sederhana dan dapat diservis, yang terbuat dari Carbide atau uretan, memberikan solusi yang tangguh namun lembut untuk tantangan pembersihan belt.

Segmen blade pada pembersih sesuai dengan belt yang aus atau rusak, sedangkan penegang spring tensioner memastikan interaksi blade-to-belt yang konsisten dan tekanan konstan pada belt.

Masalah yang muncul dalam penggunaan Belt Cleaner

Selama ini blm ada masalah yang ditimbulkan dengan pemasangan belt cleaner. Selama pemilihan cleaner cocok dengan aplikasi.

Namun masalah akan muncul saat anda tidak menggunakan Belt Cleaner. permasalahan lain dan beberapa biaya yang suka-tidak suka harus dikeluarkan. Diantaranya :

  • Kerugian akibat Kehilangan material karena tidak semua material yang berjatuhan bisa dikembalikan ke conveyor.
  • Pengeluaran upah pembersihan yang rutin.
  • Kerugian yang ditimbulkan akibat kerusakan dini return roller karena efek abrasi dari carryback.
  • Biaya kerusakan belt akibat mistracking karena penebalan material di return roller.
  • Potensi kecelakaan kerja karena area kerja tertutup material carryback yang menumpuk.
  • Operator / teknisi maintenance sulit untuk monitoring kondisi conveyor karena akses tertutup dan turun semangat petugas kebersihan karena permasalahan carryback akan terjadi lagi.
    dan masih banyak masalah lain yang bersumber dari masalah di atasc

Produk Belt Cleaner


U-Type Secondary Belt Cleaner Belle banne

Belt Cleaner Type A

Belt Cleaner Type A Secundary Belt Cleaner telah menjadi pembersih sekunder yang berhasil selama lebih dari 30 tahun. Belle Banne telah terbukti efektif dalam menjaga Belt konveyor yang bersih di berbagai aplikasi.

A Type Bellebanne

Belt Cleaner Type U


Belt Cleaner Type U, adalah innovasi Bellebanne – Nippontshusho Jepang yang belum tertandingi membersihkan material basah dan lengket seperti Lumpur. sudah teruji di applikasi : Vale Indonesia, PT. Bukit Asam dll


BELLE BANNE A-TYPE

Belt Cleaner Type R


Belt Cleaner Type A Secundary Belt Cleaner telah menjadi pembersih sekunder yang berhasil selama lebih dari 30 tahun. Belle Banne telah terbukti efektif dalam menjaga Belt konveyor yang bersih di berbagai aplikasi.

Share:

Conveyor Belt Cleaner : Membersihkan dan Meningkatkan Umur Belt





Conveyor Belt Cleaner : Membersihkan dan Meningkatkan Umur Belt









Apakah itu Conveyor belt Cleaner? Sebagaimana namanya, pembersih Belt Conveyor menghilangkan bahan yang lengket pada Belt conveyor hingga menjaganya tetap bersih.


Pembersih utama (Primary Cleaner) menghapus bahan yang lebih kasar menempel di Conveyor belt. Material yang masih menempel di belt Setelah keluar dari Head Pulley atau drive pulley.


Secundary Cleaner, di sisi lain, digunakan untuk membersihkan sisa-sisa kotoran yang menempel di belt.


Belt Cleaner Carry Back


Peranan Belt Cleaner sangat penting dimana fungsinya sebagai pembersih akan memastikan bahwa Conveyor tetap bersih. Dengan menjaga belt selalu bersih maka belt dan sparepart lainnya akan lepas dari masalah aus kikis (Abrassion).


Belt Cleaner Without Carry Back


kebersihan Conveyor membuat umut belt lebih lama begitu juga dengan semakin sedikit downtime akibat kerusakan dini dari bagian-bagian pendukung conveyor.


Belt Cleaner berkinerja tinggi menjaga belt tetap bersih, menghapus Carry Back, dan membuat sistem conveyor lebih aman dan produktif. Fungsi Belt Cleaner yang membersihkan belt bekerja dengan semua ukuran dan kecepatan belt, industri apapun maupun jenis materialnya. 


Solusi Belt Cleaner juga memberikan pembersihan belt yang bekerja di lingkungan yang paling menantang dan unik, seperti pada sistem conveyor dengan ruang minimal di sekitar Head Pulley .









Mengatasi Carry Back


Fungsi Belt Cleaner Menghapus carry back secara efektif dan efisien. Sekalipun Belt Cleaner adalah pembersih Belt conveyor primer adalah solusi sederhana namun sangat efektif untuk meningkatkan kinerja material handling.


Dengan belt Cleaner, Belt conveyor akan dibersihkan antara 97-99%. Belt Cleaner Memecahkan masalah material carry back pada conveyor belt.









Cara Kerja Conveyor Belt Cleaner


Umumnya belt Cleaner di Instal Sepasang. yakni Primary Belt Cleaner dan Secundary Belt Cleaner.


Primary Belt Cleaner akan membersikan belt conveyor dari material kasar.


Secundary Belt Cleaner membersihkan sisa-sisa kotoran yang masih menempel pada belt Conveyor.


Primary Cleaner, Secondary Cleaner, Tertiery Cleaner, V Plough, Diagonal Plough.


Pada umumnya Belt cleaner dipasang di area Head Pulley Namun dibeberapa kasus dapat dipasang di Tail Pulley dan Take up Pulley.









Conveyor Belt Cleaner : Kegunaan dan aplikasi


Tambang Batubara (Permukaan / Bawah Tanah) Batuan Keras (Emas, Tembaga, Platinum, Bijih Besi, dll) PLTU, Fasilitas Muat Pelabuhan Salt Steel Pupuk Kimia Pasir & Kerikil Agregat Batu Hancur Mobile Crushing Persiapan Tanaman Biji Semen.









Manufaktur Belt Cleaner


Bellebanne merupakan manufaktur dan designer sejumlah type belt cleaner yang sudah populer sejak tahun 1970an namun demikian saat ini banyak brand yang mencontoh produk ini. Sejumlah type belt cleaner yang di rancang bellebanne adalah : 



Belle Banne H Type Cleaner



U-Type Secondary Belt Cleaner Belle banne



P Type BelleBanne Cleaner



  • Secondary Belt Cleaner Type R dengan tungsten carbide


A Type Bellebanne



  • Tungsten Carbide Belt Cleaning Type A


BELLE BANNE A-TYPE



  • Primary Belt Cleaner Type E dengan polyurethane


BBE BELLEBANNE


Belakangan ini, banyak ditemukan sejumlah produk di dunia juga memproduksi produk yang sama atau mirip dengan type diatas.









Variant Belt Cleaner

Secara umum, macam-macam belt cleaner ada 3 jenis, yakni primary belt cleaner, secundary belt cleaner dan terthier.









Beberapa type Blade Belt Cleaner

Saat ini blade belt cleaner dibuat dari bahan ; tungsten carbide, Poliuretan dan  ceramic.


masing masing blade memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing.









Tungsten Carbide Blade Conveyor Belt Cleaner paling efektif








Dengan meningkatkan kinerja belt cleaner maka akan memberikan keuntungan berlipat seperti:


Peningkatan profitabilitas - Menghilangkan carryback mengurangi material buronan dan meminimalkan biaya pembersihan dan pemeliharaan yang tidak perlu.


Lebih sedikit kehilangan material - Dengan mengikis belt hingga bersih di head pulley, pembersih belt menghilangkan masalah carry back dan menjaga material massal bergerak ke arah yang benar melalui titik transfer atau ke dalam Hopper.


Peralatan conveyor yang lebih tahan lama - Bahan yang dibawa kembali di bawah sabuk sering kali berakhir di dalam sistem konveyor dan dapat merusak roller dan idler sekaligus menyebabkan belt berkeliaran dan berjumbai.


Biaya energi yang lebih rendah - Saat material menempel pada belt di luar head pulley, penambahan bobot material yang menempel di belt membuat peralatan bekerja lebih keras sehingga menggunakan lebih banyak energi.


Lingkungan kerja yang lebih aman - Ketika material buronan menumpuk di bawah Belt, pekerja dapat dengan mudah slip dan jatuh saat mencoba berjalan melalui kekacauan tersebut.


Ditambah lagi, debu yang tidak dapat dikontrol dapat menyebabkan gangguan kesehatan saat dihirup dan dapat nyala api sehingga menyebabkan ledakan yang mematikan.


Masalah debu berkurang - Debu buronan sering kali merupakan produk sampingan dari material yang jatuh dari bawah sabuk dalam perjalanan pulang.


Cara Pemasangan Belt Cleaner

Adapun cara pemasangan belt cleaner sangat sederhana. Umumnya engineer bawaan conveyor system sudah menyiapkan posisi belt cleaner. Kadang memang dibutuhkan sedikit modifikasi pada Chute atau hopper.


Panduan Pemasangan Belt Cleaner akan membantu Anda memahami pengoperasian produk dan membantu membuatnya berfungsi dengan baik efisiensi maksimum selama masa pakai.


Sangat penting untuk pengoperasian yang aman dan efisien agar informasi dan pedoman yang disajikan disajikan dengan benar dipahami dan diterapkan. Manual Book akan memberikan tindakan pencegahan keselamatan, petunjuk pemasangan, prosedur perawatan dan tips pemecahan masalah.


Namun, jika memiliki pertanyaan lain atau masalah yang tidak tercakup, silakan kunjungi situs kami atau hubungi kami.


Departemen Layanan Pelanggan:


Blade cleaner yang sederhana dan dapat diservis, yang terbuat dari Carbide atau uretan, memberikan solusi yang tangguh namun lembut untuk tantangan pembersihan belt.


Segmen blade pada pembersih sesuai dengan belt yang aus atau rusak, sedangkan penegang spring tensioner memastikan interaksi blade-to-belt yang konsisten dan tekanan konstan pada belt.









Masalah yang muncul dalam penggunaan Belt Cleaner

Selama ini blm ada masalah yang ditimbulkan dengan pemasangan belt cleaner. Selama pemilihan cleaner cocok dengan aplikasi.


Namun masalah akan muncul saat anda tidak menggunakan Belt Cleaner. permasalahan lain dan beberapa biaya yang suka-tidak suka harus dikeluarkan. Diantaranya :



  • Kerugian akibat Kehilangan material karena tidak semua material yang berjatuhan bisa dikembalikan ke conveyor.

  • Pengeluaran upah pembersihan yang rutin.

  • Kerugian yang ditimbulkan akibat kerusakan dini return roller karena efek abrasi dari carryback.

  • Biaya kerusakan belt akibat mistracking karena penebalan material di return roller.

  • Potensi kecelakaan kerja karena area kerja tertutup material carryback yang menumpuk.

  • Operator / teknisi maintenance sulit untuk monitoring kondisi conveyor karena akses tertutup dan turun semangat petugas kebersihan karena permasalahan carryback akan terjadi lagi.
    dan masih banyak masalah lain yang bersumber dari masalah di atasc






Produk Belt Cleaner


U-Type Secondary Belt Cleaner Belle banne


Belt Cleaner Type A


Belt Cleaner Type A Secundary Belt Cleaner telah menjadi pembersih sekunder yang berhasil selama lebih dari 30 tahun. Belle Banne telah terbukti efektif dalam menjaga Belt konveyor yang bersih di berbagai aplikasi.


A Type Bellebanne


Belt Cleaner Type U


Belt Cleaner Type U, adalah innovasi Bellebanne – Nippontshusho Jepang yang belum tertandingi membersihkan material basah dan lengket seperti Lumpur. sudah teruji di applikasi : Vale Indonesia, PT. Bukit Asam dll


BELLE BANNE A-TYPE


Belt Cleaner Type R


Belt Cleaner Type A Secundary Belt Cleaner telah menjadi pembersih sekunder yang berhasil selama lebih dari 30 tahun. Belle Banne telah terbukti efektif dalam menjaga Belt konveyor yang bersih di berbagai aplikasi.Kalau anda Butuh Conveyor Belt silahkan kunjungi web kami

Share:

Rabu, 19 Agustus 2020

MANUAL BOOK CONVEYOR SYSTEM


MANUAL BOOK CONVEYOR SYSTEM

Didalam melakukan proses design Conveyor Belt system telah disepakati sejumlah standard. Berikut standard-standard yang berlaku dalam conveyor system.

Kami menerima jasa pembuatan conveyor belt, jasa fabrikasi conveyor sistem. Tim kami dilengkapi dengan teknologi conveyor design dengan software-software terkenal seperti Conveyor Calculator, Overland Conveyor serta CAD.

AB-Design Belt Analisis


MANUAL BOOK CONVEYOR SYSTEM : ISO (WORLD)

251:2012 Conveyor belts with textile carcass - Widths and lengths

252:2008 Conveyor belts - Ply adhesion between constitutive elements - Test method and requirements

282:1992 Conveyor belts - Sampling

283:2015 Textile conveyor belts - Full thickness tensile strength and elongation - Specifications and method of test

283-1:2001 Textile conveyor belts - Determination of tensile strength, elongation at break and elongation at the reference load

284:2013 Conveyor belts - Electrical conductivity - Specification and test method

340:2013 Conveyor belts - Flame retardation - Laboratory scale flammability - Specifications and test method

432:1989 Ply type conveyor belts - Characteristics of construction. Flextane

433:2017 Conveyor belts - Marking

505:2018 Conveyor belts - Method for the determination of the tear propagation resistance of textile conveyor belts

583:2007 Textile conveyor belts - Tolerances on total thickness and thickness of covers - Test methods

583-1:2008 Conveyor belts with a textile carcass - Total thickness and thickness of elements - Methods of test

703:2017 Manual Book Conveyor System - Transverse flexibility and troughability - Test method

7623:2015 Steel cord conveyor belts - Cord-to-coating bond test

1120:2013 Conveyor belts - Determination of strength of mechanical fastenings - Static test method

1431:2004 Rubber - Resistance to ozone cracking

1554:1999 Conveyor belts - Drum friction test

2148:1974 Continuous handling equipment - Nomenclature

2230:2002 Rubber products - Guideline for storage

3684:1990 Conveyor belts - Determination of minimum pulley

3870:1976 Conveyor belts (fabric carcass) - Adjustment of take-up device

4195:2012 Conveyor belts - Heat resistance - Requirements and test method

4649:2010 Determination of abrasion resistance

4661-1:1993 Rubber, vulcanized or thermoplastic - Preparation of samples and test pieces - Physical tests

5048:1989 Belt conveyors; calculation of operating power and tensile forces5284:1986

Conveyor belts - List of equivalent terms
5285:2012 Conveyor belts - Guide to storage and handling
5293:2008 Conveyor belts - Formula for transition distance on three equal length idler rolls
5924:1989 Fire tests - Reaction to fire - Smoke generated by building products (dual-chamber test)
7590:2018 Conveyor Design Engineering Mining
Steel cord conveyor belts - Methods for the determination of total thickness and cover
7622-1:2013 Steel cord conveyor belts - Longitudinal traction test - Part 1: Measurement of elongation
7622-2015 Steel cord conveyor belts - Longitudinal traction test - Part 2: Measurement of tensile strength
7623:2016 Steel cord conveyor belts - Cord-to-coating bond test - Initial test and after thermal treatment
8094:2013 Steel cord conveyor belts - Adhesion strength test of the cover to the core layer
9856:2017 Conveyor belts - Determination of elastic and permanent elongation and calculation of elastic modulus
10247:1990 Conveyor belts - Characteristics of covers - Classification
10357:1989 Conveyor belts - Formula for transition distance on three equal length idler rollers (new method)
12881-1:2008 Conveyor belts - Propane burner test
12881-2:2008 Conveyor belts - Large scale flammability test
12882:2002 Conveyor belts for general use - Electrical and fire safety requirements
13827:2004 Steel cord conveyor belts - Determination of horizontal and vertical position of the steel cords.
14890:2013 Conveyor belts - Specification for conveyor belts of textile construction for general use
14973:2004 Conveyor belts for underground use - Electrical and fire safety requirements
15236-1:2017 Steel cord conveyor belts for general purpose - Requirements
15236-2:2017 Steel-cord conveyor belts - Preferred types
15236-3:2017 Steel-cord conveyor belts - Safety requirements for underground use
16851:2013 Textile conveyor belts - Determination of the endless length
18573:2012 Conveyor belts - Test atmospheres and conditioning
20238:2017 (draft)Conveyor belt - Testing of drum friction
22721:2010 Textile conveyor belts for underground mining

STANDARD CONVEYOR BELT SYSTEM : DIN (GERMANY)
252 Ply separation strength











284











Electrical conductivity; specifications and test method











340











Laboratory scale flammability characteristics; requirement and test method. Rev. Oct 2013.











505











Method for the determination of the tear propagation resistance of textile conveyor belts











583











Textile conveyor belts; total thickness and thickness of constructional elements










703











Troughability











1120











Determination of strength of mechanical fastenings; static test method. Issue 2013.











1554











Drum friction test











3051











Steel wire ropes - characteristics











7716











Rubber products; requirements for storage, cleaning and maintenance










9856











Determination of elastic and permanent elongation and calculation of elastic modulus











12385











STANDARD CONVEYOR BELT SYSTEM : DIN (GERMANY) Lanjutan

Steel wire ropes











12881-1











Fire simulation flammability testing; propane burner test











12881-2











Fire simulation flammability testing; large scale fire test











12882











Conveyor belts for general use; electrical and flammability safety requirements.











13827











Steel cord conveyor belts; determination of displacement of steel cords











14890











Specification for rubber or plastics covered conveyor belts of textile construction for general use











14973











Conveyor belts for underground use; electrical and fire safety requirements.











15236-3











Steel cord conveyor belts; special safety requirements for underground use











16851











Textile conveyor belts; determination of endless length











16974











Conveyor belts - Indentation rolling resistance - Requirements, testing











20340











Flammability of conveyor belts; specifications and method of test










22100-1











Synthetic materials for underground use; hygiene requirements











22101











Basics for the design of belt conveyors (new version of Dec.2011 superseding the 1982 and 2002 issues)











22102-1











Textile carcass conveyor belts - Requirements











22102-2











Textile carcass conveyor belts - Testing











22102-3











Textile carcass conveyor belts - Vulcanized splices











22103











Fire resistant conveyor belts for coal mining











22104











Antistatic conveyor belts; requirements and testing











22107











Continuous mechanical handling equipment; idler sets for belt conveyors, principal dimensions











22109-1











Single-ply textile carcass conveyor belts for underground use - Requirements










22109-2











Two-ply rubber conveyor belts for underground use - Requirements











22109-4











Two-ply conveyor belts for underground hard coal mining - Requirements











22109-5











Textile conveyor belts for hard coal mining - Marking











22109-6











Textile conveyor belts for hard coal mining - Testing











22110











Dynamic testing of conveyor belt joints











22112











Belt conveyors for underground coal mining











22117











Conveyor belts for coal mining; determination of the limiting oxygen index (LOI)











22118











Textile carcass conveyor belts for use in underground coal mines; fire testing











22120











Scraper rubber for underground coal mining










22121











Textile carcass conveyor belts for coal mining; permanent joints











22123











Indentation rolling resistance of conveyor belts - Requirements, testing (see EN DIN 16974)











22129











Steel cord conveyor belts for underground coal mining











22131











Steel cord conveyor belts











22721











Textile conveyor belts for underground use











22123











Indentation rolling resistance of conveyor belts











28094











Steel cord conveyor belts; adhesion strength test of core to cover layer










53504











Testing of breaking strength and elongation of rubber











53505











Testing of hardness of rubber (Shore A and D)











53507











Testing of tear strength of rubber











53513











Determination of the visco-elastic properties of rubber











53516











Testing of abrasion resistance of rubber











STANDARD CONVEYOR BELT SYSTEM : AS (AUSTRALIA)










1332-2000











Textile conveyor belts











1333-2000











Steel-cord conveyor belts











1334-2019











Testing of conveyor belts











1334.1-2016











Testing of conveyor belts - Determination of length











1334.2-2016











Testing of conveyor belts - Determination of thickness











1334.3-2016











Testing of conveyor belts - Determination of tensile strength and elongation










1334.4-2016











Testing of conveyor belts - Determination of troughability











1334.7-2016











Testing of conveyor belts - Determination of ply adhesion











1334.8-2016











Testing of conveyor belts - Determination of resistance to tear











1334.9-2016











Testing of conveyor belts - Determination of electrical resistance











1334.10-2019











Testing of conveyor belts - Determination of ignitability and flame propagation











1334.11-2016











Testing of conveyor belts - Determination of ignitability and surface temperature subjected to friction











1334.12-2016











Testing of conveyor belts - Determination of combustion propagation











1334.13:2017











Indentation rolling resistance of conveyor belts











3552-2016











Guide to splicing steel cord conveyor belts











4024.3611:2015











Belt conveyors for bulk material handling










4035-2016











Glossary of terms











40.423.610











Conveyors - General safety standard











4076.1-2016











Determination of strength of mechanical fasteners











4606-2012











Fire resistant and antistatic requirements for underground belting











5145











Conveyor belt indentation rolling resistance











STANDARD CONVEYOR BELT SYSTEM : CHINA










GB/T 7984-2001











Textile conveyor belts for general use











GB/T 9770-2001











Steel cord conveyor belts for general use











GB/T 10822-2003











Flame resistant textile conveyor belts for general use











HG/T 3714-2003











Oil resistant conveyor belt











GB/T 20021-2005











Heat resistant conveyor belts











MT 668-2008











Steel cord fire resistant conveyor belting for underground coal mining











MT830-2008






Textile reinforced fire resistant conveyor belts for underground coal mining











STANDARD CONVEYOR BELT SYSTEM : USA










There are no standards for heavy-duty conveyor belts in the US.











Only a few cover grades are determined by the US Rubber Manufacturer's Association (RMA), which are widely being used.











Officially, the RMA recommendations were replaced by ARPM (Association for Rubber Product Manufacturers) specifications in 2011.Kalau anda Butuh Conveyor Belt silahkan kunjungi web kami


































































































































































































































































































































































































































Share:

POLYURETHANE PRODUCT

RUBBER SKIRT

POLY PIG

BIDI PIG

ROUND WHEEL

PROMO MINGGU INI

Support

HUBUNGI KAMI

Nama

Email *

Pesan *